Menganalisis prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan kayu, bambu, dan atau rotan yang kreatif dan inovatif
Prinsip Perancangan, Pembuatan, dan Penyajian Produk Kerajinan Kayu, Bambu, dan Rotan
1. Prinsip Perancangan
a. Mencari Ide
Berbeda dengan karya kerajinan yang pembuatannya ditentukan oleh daya kreativitas seseorang. Ide untuk merancang karya kerajinan dari kayu bambu dan rotan banyak dipengaruhi oleh bentuk-bentuk yang sudah banyak dibuat sebelumnya. Ide yang dibutuhkan dalam proses ini lebih banyak berupa ide memodifikasi suatu bentuk untuk memperoleh bentuk yang baru.
b. Membuat Gambar atau Sketsa
Setelah menemukan ide, baik original atau modifikasi segera tuangkan dalam bentuk gambar atau sketsa. Gambarkan ide-ide rancanganmu pada sebuah buku atau lembaran kertas dengan menggunakan pensil, spidol, atau bolpoin. Gambarkan ideas asli atau modifikasi berupa variasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama namun dengan bentuk yang berbeda produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda dan sebagainya.
c. Memilih Ide Terbaik
Setelah menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulailah mempertimbangkan ide yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. Tentukan salah satu ide untuk dipraktekkan pembuatannya.
d. Perencanaan Produksi
Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan yang akan dibuat titik Tuliskan prosedur dan langkah-langkah kerja secara jelas dan detail.
e. Pembuatan Kerajinan
Pembuatan kerajinan dimulai dengan tahap persiapan tempat kerja, bahan dan alat. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya. Pembuatan kerajinan diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat.
2. Prinsip Pembuatan
a. Prinsip Integrasi
Penerapannya berupa penempatan mesin/peralatan produksi yang dapat mengintegrasikan seluruh faktor produksi (bahan, tenaga Kerja, dan mesin/peralatan) sehingga menghasilkan kerjasama yang harmonis.
b. Prinsip Memperpendek Gerak
Penerapannya berupa penempatan mesin/peralatan produksi yang tidak membuat tenaga kerja lebih banyak bergerak dari satu mesin atau peralatan mesin/peralatan ke mesin/peralatan yang lain.
c. Prinsip Memperlancar Arus Pekerjaan
Penerapannya berupa penempatan mesin/peralatan produksi yang dapat menjamin kelancaran arus bahan dalam proses tanpa adanya hambatan.
d. Prinsip Penggunaan Ruangan Produksi yang Efisien dan Efektif
Penerapannya berupa penempatan mesin/peralatan produksi ditempatkan sesuai dengan luas ruangan produksi yang dimiliki perusahaan.
e. Prinsip Keselamatan dan Kepuasan Kerja
Penerapannya berupa penempatan mesin/peralatan produksi pada ruangan produksi yang dapat menjamin keselamatan dan kenyamanan kerja dari tenaga kerja.
f. Prinsip Keluasan
Penerapannya berupa penempatan mesin/peralatan produksi yang dapat disesuaikan jika sewaktu-waktu dibutuhkan adanya perubahan.
g. Prinsip Proses Produksi yang Berkesinambungan
Penempatan mesin/peralatan produksi tidak menghambat kesinambungan proses produksi mesin atau peralatan produksi yang digunakan perlu senantiasa dilakukan perawatan agar proses produksi dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Komentar
Posting Komentar